CARA MEDIA ASING MELIPUT PILGUB JAKARTA !


Fast2PokerBlog - Saat ini pilkada DKI Jakarta sedang diselenggarakan. Berbagai media Indonesia mulai berdatangan ke TPS yang tersebar di Jakarta untuk meliputi penghitungan suara. Ternyata tidak hanya media Indonesia saja yang meliputi pilkada Jakarta. Ada banyak media asing juga melaporkan berita tentang pilkada Jakarta. Lalu seperti apa tulisan media asing atas pemilihan Gubernur DKI Jakarta ini ? Mari kita lihat di bawah ini.


Kantor berita yang berlokasi di Inggris, London bernama Reuters menulis, "Pilkada Jakarta telah menjadi ujian untuk demokarasi dan toleransi beragama, pemerintah, dan bisnis, pemilihan Gubernur kali ini juga menjadi barometer untuk pemilihan Presiden pada tahun 2019".

Bagi kantor berita Amerika Serikat, The Guardian menerbitkan artikel pada edisi Febuari 2017 yang bertema " Battle for Indonesia largest city. All you need to know about elections in Jakarta" yang artinya " Pertarungan bagi kota besar Indonesia. Semua yang harus kamu ketahui tentang pemilu Jakarta".

"Pemilihan Gubernur Jakarta secara tidak langsung dapat menjadi batu loncatan untuk menjadi Presiden. Seperti yang terjadi pada tahun 2014, dimana Presiden Joko Widodo yang terpilih sebagai Gubernur Jakarta pada tahun 2014, kini sudah menjadi Presiden. Sementara untuk pemilihan presiden berikutnya akan digelar pada tahun 2019" lanjut The Guardian.

The Guardian masih memberikan penjelasan bahwa pemilu Gubernur Jakarta saat ini merupakan yang paling sengit di Indonesia. Pemilihan Gubernur Jakarta saat ini juga dianggap sebagai pengujian bagi orang Indonesia menghormati suku, ras, dan agama.

Sementara itu kantor berita ternama di Amerika Serikat, The New York Times menuliskan pilkada Jakarta dengan judul "Election in Indonesia Capital Could Test Ethnic and Religious Tolerance" yang artinya "Pemilihan di Ibukota Indonesia menjadi pengujian bertoleransi bagi suku dan agama".

"Pada salah satu kampanye yang dilakukan oleh Ahok menjadi sebauh perdebatan dalam sejarah demokrasi muda di Indonesia. Saat ini gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sedang berjuang di dua front yaitu pengadilan dari cara pandang masyarakat dan pengadilan hukum" seperti itulah paragraf awal yang tertulis di berita The New York Times.

Dalam beritanya, New York Times juga meliput tentang kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok menjadi seorang pesakitan.

PILKADA DKI 2017 DIGELAR DUA PUTARAN ! SEPERTI INILAH SKENARIONYA !

Skenario Pilkada DKI 2017 Putaran Kedua


Fast2PokerBlog - Untuk dapat memenangkan Pilkada DKI 2017 harus memenuhi sebuah syarat, yaitu dengan mendapatkan 50,1% suara . Apabila pada putaran pertama tersebut tidak ada kandidat Pilkada DKI 2017 yang mendapatkan 50,1% suara, maka putaran Pilkada DKI 2017 akan dua kali digelar dengan menggugurkan salah satu kandidat yang mendapatkan nilai suara terkecil.


Pilkada DKI 2017 yang baru saja digelar kemarin, Rabu (15/02/2017), tidak ada satu pun cagub dan cawagub yang mendapatkan nilai suara 50,1%.

Hasil quick count Pilkada DKI 2017 dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan bahwa pasangan cagub dan cawagub nomor urut satu, yaitu Agus Harimurti - Sylviana Murni hanya mendapatkan 16,72% total suara.

Sedangkan pada pasangan cagub dan cawagub nomor urut dua, yaitu Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat mendapatkan 43,13% total suara. Pasangan terakhir, yaitu cagub dan cawagub nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno meraih 40,16% total suara.

Karena pada Pilkada DKI 2017 tidak ada satupun kandidat Cagub dan Cawagub yang mendapatkan total suara 50,1% maka Pilkada DKI 2017 harus diselenggarakan dua putaran. Tetapi putaran kedua ini hanya akan diikuti oleh dua kandidat cagub dan cawagub saja.a

Untuk dapat mengetahui seperti apa sih skenario Pilkada DKI 2017 putaran kedua yang akan diselenggarakan kembali oleh KPU ?. Jawabannya dapat kalian lihat pada foto yang ada dibawah ini.

Jangan lupa untuk memilih hak suaramu saat Pilkada DKI 2017 berlangsung. Suaramu dapat mengubah Ibukota Indonesia, DKI Jakarta menjadi lebih baik lagi. Jangan Golput !